Sunday, 15 November 2015

Sahabat

Sahabat.....
Menurutku sahabat itu yang mengerti tentang hidup kita, yang selalu ada di saat kita membutuhkannya. Sahabat juga selalu memberi solusi saat kita merasa bingung akan suatu masalah. Sulit sih untuk mencari sahabat yang benar-benar sahabat. Mungkin untuk mencari sahabat itu sulit, seperti halnya aku belum dapat menemukan sahabat yang mengerti aku. Tapi aku percaya akan ada teman yang mengerti aku dan mau mendengarkan semua ceritaku. Selama ini banyak yang ku anggap sahabat tetapi mereka yang ku anggap sahabat malah berkhianat kepadaku. Dulu aku merasa dia benar-benar sahabat yang baik tapi lama- lama aku sadar bahwa dia hanya memanfaatkan aku. "Mencari sahabat memang sulit tapi jangan pernah menyerah untuk menjadi sahabat semua orang"

Orangtuaku

Aku memiliki orangtua yang menurutku hebat, yang mendidik aku dengan baik, mengajari aku tentang hidup yang sebenarnya. Ibu... Dia yang melahirkan aku, dia yang menjadi sahabat terbaikku, mendengarkan setiap ceritaku dan selalu memberiku solusi. Ayah... Orangtua yang menurutku tegar dan kuat, bekerja dari pagi hingga malam untuk kebutuhan kami anak-anaknya. Mereka yang selalu ada bersamaku, yang selalu menyemangatiku dalam setiap masalah. Terlalu banyak dosaku terhadap mereka, terlalu banyak beban yang selalu ku berikan kepada mereka. Tetapi mereka tidak pernah mengeluh. Aku bangga memiliki orangtua seperti mereka, orangtua yang tegar dan hebat.
"Jangan pernah sia-siakan orangtuamu dan jangan pernah membuat mereka menangis oleh karena ulahmu"

Pengaruh Media Social bagi Remaja

Remaja Indonesia masa kini begitu identik dengan smartphone di tangan hampir 24 jam. Apa yang menyibukkan mereka? Tidak lain adalah dunia online, dari media social seperti Facebook, Twitter, Youtube, Line, Whatsapp, Wechat, Instagram, BBM, dan sebagainya. Gaya belajar remaja jaman sekarang sering menguluh tentang susahnya pelajaran. Ketika sedang belajar, panggilan chatting dari teman selalu kuat menganggu. Belum lagi kebiasaan menulis status atau berkicau ketika belajar.
Ada pula beberapa kasus seorang remaja dilaporkan hilang oleh orangtuanya yang ternyata kabur bersama teman yang baru saja dikenalnya di Media Social. Jangan sampai remaja lebih akrab dengan Media Social dibanding dengan orangtua. Remaja tampak baik-baik di depan orangtua, namun ternyata hiperaktif di Media Social.

Saturday, 14 November 2015

Pergaulan Remaja yang Baik

Kita semua sudah mengetahui saat ini banyak sekali pergaulan yang tidak sehat di lingkungan sekitar kita ini terutama pergaulan anak remaja. Bagaimana kita dapat mengupayakan agar para remaja memiliki pergaulan yang baik yang sehat sehingga kualitas hidupnya akan meningkat sebagai pondasi untuk tumbuh menjadi dewasa sehingga tidak mudah terjwrumus ke dalam pergaulan kurang baik atau kurang sehat. Dalam hal ini peran orang-orang disekitarnya juga akan mempengaruhi pergaulan remaja, dirumah peran dari orangtua membantu membentuk karakter anak supaya menjadi lebih baik, di sekolah guru juga membantu pergaulan remaja itu baik atau menyimpang, karena remaja banyak menghabiskan waktu mereka bermain setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka lebih banyak di lingkungan umum.
Kurangnya perhatian dan kasih sayang, remaja akan terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik atau tidak sehat. perhatian dan kasih sayang itu tentunya berasal dari orangtua ataupun keluarga dekat dan selanjutnya berasal dari teman-teman terdekatnya. Remaja yang terjerumus dalam pergaulan tidak baik biasanya karena tidak memperoleh kasih sayang dan perhatian terutama dari keluarga dan terlalu bebas tanpa larangan dari orangtua. Remaja itu akan menjauhi pergaulan bebas apabila dia sudah merasa bahagia dengan semua perhatian dan kasih sayang yang dia terima dari orang-orang terdekat, sehingga dia tidak punya waktu lagi untuk mencari kenyamanan di tempat lain.
Biarkan anak remaja bisa bergaul secara normal dengan teman-temannya, orangtua cukup mengawasi dari jauh saja dan apabila terjadi penyimpangan barulah orangtua menegur anak-anak tersebut. Tidak semua remaja tumbuh dalam keluarga yang kurang perhatian karena jumlah anaknya terlalu banyak, orangtuanya broken home, faktor ekonomi, kedua orangtuanya sibuk bekerja bisa mencukupi materi tetapi kurang bisa memberi perhatian. Intinya meskipun tidak mendapat cukup perhatian dari lingkungan keluarga tetapi tetap berusaha untuk mencari pergaulan di kegiatan yang positif bisa juga di kegiatan keagamaan.

Korupsi

Korupsi adalah suatu penyakit berbahaya yang ada di masyarakat saat ini. Korupsi sudah melekat bahkan menjadi budaya bagi bangsa kita karena hampir semua kehidupan ini telah dimasuki oleh lkorupsi, di antaranya adalah kementrian, dewan perwakilan rakyat, para pemimpin, bahkan kepolisisan telah dirasuki olenya. Jika kita sadar, tentu ini sangat memprihatinkan. Sudah banyak uang Negara yang semestinya untuk kesejahteraan rakyat mereka rampas begitu saja demi kepentingan pribadi mereka sendiri. Koruptor itu seakan-akan tidak tahu malu dengan perbuatan mereka. Bahkan mereka tidak memiliki rasa malu sedikitpun ketika mereka tertangkap. Dengan bangganya mereka dan dengan baju-baju yang bagus turun dari mobil polisi sambil melempar senyum kepada para pencari berita. Seharusnya hukuman untuk para koruptor itu diperberat saja. Jika kita sudah memberikan hukuman yang tegas pada mereka, tentunya Negara ini akan bersih dari korupsi dan akan tercipta kesejahteraan di mana-mana. Untuk itulah kita harus memerangi penyakit ini agar korupsi benar-benar hilang dari negara ini. Banyak hal yang bisa kita lakukan dan itu dimulai dari diri kita sendiri. Kita harus berusaha untuk jujur. Jika kita telah jujur, maka kita akan terhindar dari korupsi.

Thursday, 5 November 2015

About Me

My name is Chindy Lestari Bangun
I attended high school Methodist 2 kisaran
I am sixteen years old
I class XI IPA 2